tangisan Haru Tengah Malam Warga Palestina, Sambut Sandera Bebas Usai Gencatan Senjata Gaza

Tangis Haru Tengah Malam Warga Palestina, Sambut Sandera Bebas Usai Gencatan Senjata Gaza

tangisan Haru Tengah Malam Warga Palestina, Sambut Sandera Bebas Usai Gencatan Senjata Gaza

Tangis haru menyelimuti malam di Beitunia saat warga Palestina menyambut para sandera yang dibebaskan oleh Israel. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang dimulai Senin (20/1/2025) dini hari waktu setempat. Dua bus yang membawa 90 sandera Palestina tiba di lokasi dan disambut oleh ratusan orang yang menunggu dengan penuh emosi.

tangisan Haru Tengah Malam Warga Palestina, Sambut Sandera Bebas Usai Gencatan Senjata Gaza
tangisan Haru Tengah Malam Warga Palestina, Sambut Sandera Bebas Usai Gencatan Senjata Gaza

Begitu pintu bus dibuka, suasana langsung berubah menjadi penuh haru dan kegembiraan. Para perempuan bergegas memeluk kerabat mereka yang baru dibebaskan, air mata kebahagiaan mengalir deras. Warga lainnya meneriakkan yel-yel, mengibarkan bendera Palestina, dan bahkan naik ke atas kendaraan untuk merayakan momen tersebut. Di pinggiran kota Beitunia yang biasanya tenang, kembang api mewarnai langit malam, menambah suasana emosional yang sulit dilupakan.

“Kami ke sini untuk menyaksikan dan merasakan emosinya, sama seperti keluarga para tahanan yang dibebaskan hari ini,” ujar Amanda Abu Sharkh (23), seorang warga dari kota terdekat, Ramallah.

Rangkaian Pembebasan Selama 42 Hari

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas ini akan berlangsung selama 42 hari ke depan. Dalam periode tersebut, sebanyak 1.900 warga Palestina dijadwalkan akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 33 warga Israel yang sebelumnya ditahan Hamas di Gaza.

Bagi warga Palestina, pembebasan ini bukan hanya momen bahagia bagi keluarga langsung, tetapi juga dirasakan oleh seluruh komunitas. “Semua tahanan yang dibebaskan hari ini seperti keluarga bagi kami. Mereka adalah bagian dari kami, meskipun bukan saudara sedarah,” lanjut Amanda.

Puluhan api unggun kecil menerangi bukit berbatu di Beitunia untuk menghangatkan warga yang menanti dalam cuaca dingin. Suasana semakin meriah ketika kabar pembebasan tiga sandera Israel tersebar di lokasi.

Kisah Penuh Haru dari Keluarga Tahanan

Seorang perempuan berusia 18 tahun mengungkapkan kebahagiaannya saat menunggu ibunya yang termasuk dalam daftar tahanan yang dibebaskan. “Saya akan langsung memeluknya. Awalnya, hanya akan ada air mata kebahagiaan,” katanya penuh emosi.

Ibunya, seorang dokter, ditangkap pada Januari 2024 di utara Tepi Barat atas tuduhan menghasut melalui unggahan di media sosial. “Mereka menuduhnya menghasut melalui Facebook, tetapi itu tuduhan yang tidak masuk akal bagi seorang tenaga medis,” jelasnya sambil berdiri bersama saudara laki-laki, saudara perempuan, dan bibinya.

Ketika berbicara tentang rencana setelah pembebasan, ia mengatakan, “Setelah itu, dia akan bercerita tentang pengalamannya di penjara, dan kami akan berbagi kisah tentang kehidupan kami tanpanya. Saya yakin akan ada banyak tangisan.”

Momen ini menjadi secercah harapan bagi banyak warga Palestina. Meski masih diliputi ketegangan, gencatan senjata ini memberikan ruang untuk merajut kembali harapan dan ikatan keluarga yang terpisah. Perayaan penuh haru di Beitunia menunjukkan betapa besar arti kebebasan dan solidaritas di tengah konflik yang berkepanjangan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *