AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22 Bermanuver Elephant Walk

AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22 Bermanuver Elephant Walk

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan 24 jet tempur siluman F-22 Raptor dan enam T-38 Talon dalam manuver “Elephant Walk”, sebuah latihan yang bertujuan untuk menunjukkan kesiapan tempur secara nyata. Manuver ini digelar di Pangkalan Angkatan Udara Langley pada 31 Januari 2025, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan China.

AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22 Bermanuver Elephant Walk
AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22 Bermanuver Elephant Walk

Latihan “Elephant Walk” diselenggarakan oleh Sayap Tempur ke-1 (1st FW) Angkatan Udara AS (USAF). Dalam pernyataannya, USAF mengatakan bahwa latihan ini dirancang untuk menguji kemampuan 1st FW dalam memobilisasi armadanya dengan cepat dan mensimulasikan skenario pertempuran nyata.

Menurut USAF, manuver ini menunjukkan kesiapan unit serta kapasitas mereka untuk memproyeksikan kekuatan saat dibutuhkan. Sebagai bagian dari latihan ini, pesawat meluncur dalam formasi rapat di sepanjang landasan pacu, sebuah manuver yang dikenal sebagai “Elephant Walk”. Latihan ini dimaksudkan untuk mensimulasikan penyebaran cepat dan memastikan bahwa pilot serta kru darat memiliki keterampilan dalam meluncurkan sejumlah besar pesawat dalam lingkungan yang membutuhkan respons cepat.

USAF juga membagikan banyak foto yang menampilkan F-22 Raptor yang berpartisipasi dalam latihan tersebut, termasuk rekaman udara yang diambil dengan CH-47 Chinook oleh prajurit senior USAF Ian Sullens. Rekaman tersebut memperlihatkan ketepatan dan koordinasi tinggi yang terlibat dalam latihan lonjakan Sayap Tempur ke-1.

“Sayap Tempur ke-1 memimpin dalam kemampuan tempur dan daya mematikan di seluruh dunia, yang berfungsi sebagai Sayap Superioritas Udara utama Amerika,” kata USAF dalam pernyataannya.

Makna Strategis Latihan Elephant Walk

AS Kerahkan 24 Jet Tempur Siluman F-22 Bermanuver Elephant Walk Latihan “Elephant Walk” bukan sekadar unjuk kekuatan biasa. Manuver ini bertujuan untuk menegaskan dominasi udara AS, terutama dalam menghadapi ancaman dari negara-negara seperti Rusia dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, AS terus memperkuat kehadiran militernya di berbagai wilayah strategis, termasuk Eropa Timur dan Indo-Pasifik.

1. Pesan untuk Rusia

Ketegangan antara AS dan Rusia telah meningkat sejak konflik di Ukraina. Rusia terus memperkuat posisinya dengan mengerahkan jet tempur canggih seperti Su-57 Felon, serta meningkatkan operasi udara dan latihan militernya di perbatasan NATO.

Dengan menggelar Elephant Walk, AS ingin menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi potensi eskalasi konflik di kawasan tersebut. F-22 Raptor dikenal sebagai jet tempur generasi kelima terbaik di dunia, dengan teknologi siluman dan manuverabilitas tinggi yang memungkinkan dominasi di udara.

2. Sinyal Keras untuk China

Selain Rusia, China juga menjadi fokus utama AS dalam kebijakan pertahanannya. China telah meningkatkan aktivitas militernya di Laut China Selatan, termasuk penerbangan agresif oleh jet tempur J-20 dan pembentukan pangkalan militer buatan di perairan yang disengketakan.

Dengan melaksanakan latihan ini, AS mengirimkan pesan tegas kepada China bahwa mereka tetap siap menghadapi setiap tantangan di kawasan Indo-Pasifik. Keberadaan F-22 Raptor dalam latihan ini memperjelas bahwa AS memiliki kapabilitas udara yang jauh lebih unggul dibandingkan China.

Keunggulan F-22 Raptor dalam Pertempuran Udara

F-22 Raptor merupakan jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk Angkatan Udara AS. Pesawat ini dirancang untuk misi superioritas udara dan memiliki sejumlah keunggulan utama:

  • Teknologi Siluman – F-22 sulit dideteksi oleh radar musuh, memberikan keunggulan dalam pertempuran udara.
  • Manuverabilitas Tinggi – Dengan sistem thrust vectoring, pesawat ini mampu melakukan manuver ekstrem yang tidak bisa dilakukan oleh jet tempur lainnya.
  • Avionik Canggih – F-22 dilengkapi dengan sistem sensor fusi yang memungkinkan pilot mendapatkan gambaran medan tempur secara real-time.
  • Kecepatan dan Ketinggian – Mampu terbang pada kecepatan lebih dari Mach 2 dengan kemampuan supercruise, tanpa membutuhkan afterburner.

Kemampuan-kemampuan ini menjadikan F-22 sebagai jet tempur superioritas udara terbaik di dunia, yang mampu mengalahkan jet tempur Rusia dan China dalam skenario pertempuran langsung.

Bagaimana Elephant Walk Memengaruhi Keseimbangan Global?

Latihan “Elephant Walk” di Langley merupakan bagian dari strategi proyeksi kekuatan global AS.

Dengan memperlihatkan kemampuan mobilisasi cepat, AS ingin meyakinkan sekutu-sekutunya

BACA JUGA :AS Keluar dari UNHRC dan UNRWA, Tuding Ada Bias Anti-Amerika

bahwa mereka tetap menjadi pemimpin dalam aliansi militer global, termasuk NATO dan mitra Indo-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Dampak Latihan Ini:

  • Meningkatkan kepercayaan sekutu terhadap komitmen AS dalam menghadapi ancaman global.
  • Memperkuat postur pertahanan AS di kawasan-kawasan strategis.
  • Mencegah agresi Rusia dan China dengan menampilkan kekuatan udara yang superior.
  • Mengirim pesan kepada musuh potensial bahwa AS selalu siap bertindak kapan saja.

Sejumlah analis pertahanan menyebut bahwa demonstrasi kekuatan militer seperti ini sangat

efektif dalam mencegah konflik besar, terutama dalam menghadapi negara-negara yang berpotensi menantang dominasi AS di panggung global.

Manuver “Elephant Walk” oleh 24 jet tempur siluman F-22 Raptor di Pangkalan Angkatan

Udara Langley merupakan demonstrasi kesiapan tempur yang sangat signifikan dalam lanskap geopolitik global.

Dengan ketegangan yang meningkat antara AS, Rusia, dan China, latihan ini menegaskan bahwa Angkatan Udara AS tetap menjadi kekuatan udara paling dominan di dunia.

Keunggulan teknologi yang dimiliki F-22 Raptor, serta kemampuannya untuk mendominasi

langit dalam situasi pertempuran, menjadikan latihan ini sebagai sinyal kuat bagi musuh potensial AS.

Pesan dari latihan ini jelas: AS siap menghadapi tantangan di Eropa Timur dan Indo-Pasifik, serta memastikan bahwa sekutu-sekutunya dapat mengandalkan kekuatan udara AS untuk menjaga stabilitas global.

Dengan demikian, latihan “Elephant Walk” ini bukan hanya sekadar latihan rutin, tetapi merupakan bagian dari strategi diplomasi militer yang bertujuan untuk menjaga dominasi AS dalam pertahanan udara global.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *