Site icon BETTYPATU | Menyajikan Informasi Terkini tentang Peristiwa Nasional dan Internasional

Patung Oscar Dilapisi Emas 24 Karat, Dilarang Diperjualbelikan

Patung Oscar Dilapisi Emas 24 Karat, Dilarang Diperjualbelikan

Patung Oscar adalah salah satu simbol paling ikonik dalam industri hiburan dunia, mewakili pencapaian puncak dalam pembuatan film. Namun, di balik kilauan emasnya, terdapat fakta-fakta menarik mengenai bahan, nilai, dan penguasa kepemilikan patung yang dianugerahi ini.

Patung Oscar Dilapisi Emas 24 Karat, Dilarang Diperjualbelikan

Meskipun tampak seperti dilapisi emas seluruhnya, bahan yang digunakan untuk membuat patung Oscar adalah teknologi canggih yang juga digunakan oleh NASA. Lalu, berapa sebenarnya nilai sebuah patung Oscar dan terbuat dari apa yang dianugerahi ini? Berikut ulasannya.

Komposisi dan Nilai Patung Oscar

Patung Oscar, yang secara resmi disebut sebagai “Academy Award of Merit” , memiliki tinggi 13,5 inci dan berat sekitar 8,5 pon . Meski tampilannya berkilauan dengan warna emas, patung ini tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni. Berikut detail bahan dan proses pembuatannya:

Biaya produksi setiap patung Oscar diperkirakan sekitar 400 USD (Rp6,5 juta) , yang mencakup bahan dan tenaga kerja. Proses pembuatannya ditangani oleh Epner Technology , sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi khusus untuk menghasilkan lapisan emas yang sempurna.

Namun, nilai moneter patung ini tidak melebihi yang dibayangkan karena aturan yang ditetapkan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences . Sejak tahun 1950, penerima penghargaan atau ahli warisnya diwajibkan menawarkan patung tersebut kepada Academy dengan harga simbolis 1 USD sebelum menjualnya kepada pihak lain. Aturan ini menjaga Oscar sebagai simbol pencapaian, bukan komoditas perdagangan.

Sejarah dan Nilai Historis Patung Oscar

Sebelum pemerintahan tahun 1950 diberlakukan, patung Oscar yang lebih lama telah dijual di peletangan dengan harga yang fantastis. Salah satu contohnya adalah Oscar untuk Film Terbaik 1940 “Gone with the Wind” , yang dijual kepada Michael Jackson seharga 1,54 juta USD (Rp24 miliar) pada 1999. Kasus langka seperti ini menunjukkan betapa berharganya penghargaan tersebut bagi para kolektor dan penggemar sejarah Hollywood .

Selama Perang Dunia II , karena kekurangan logam, patung Oscar sempat dibuat dari plester yang dicat. Setelah perang berakhir, penerima diizinkan menukar patung plester mereka dengan versi logam standar.

Patung Oscar juga simbol menjadi teknologi canggih. Proses pembuatannya menggunakan teknologi yang sama dengan perangkat NASA, menjadikannya bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga representasi kemajuan teknologi.

Patung Oscar bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga simbol prestise, teknologi, dan sejarah. Dengan lapisan emas 24 karat, bahan yang kuat, dan aturan kepemilikan yang ketat, patung ini mempertahankan statusnya sebagai ikon dalam industri hiburan. Meski tidak dapat diperjualbelikan dengan mudah, nilai historisnya tetap menjadikannya salah satu yang dianugerahi penghargaan paling dihormati di dunia.

Exit mobile version